JAKARTA - Tim Apatte62 Brawijaya diberikan kesempatan langka untuk berpartisipasi di acara prestisius Indonesia International Hydrogen Summit 2023, Rabu - Kamis (21-22/6/2023). Acara ini diselenggarakan di hotel St. Regis Jakarta oleh International Forum for Hydrogen Energy (IFHE) dan Petromindo.
Di gelaran ini Apatte62 diwakili salah satu anggotanya yakni Kunindro Wisnu, mahasiswa program studi Teknik Mesin Angkatan 2020. Apatte62 mewakili Universitas Brawijaya Bersama dengan 80 tim dari 14 negara di Asia dan Timur Tengah diantaranya Korea Selatan, Pakistan dan Vietnam.
Baca juga:
Pabrik Kayu di Kaligondang Terbakar
|
“Kami berharap bahwa partisipasi kami dalam Indonesia International Hydrogen Summit 2023 dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan potensi penggunaan kendaraan berbahan bakar hidrogen yang ramah lingkungan. Melalui penelitian dan pengembangan kami, kami ingin mendorong adopsi teknologi ini di Indonesia dan membantu mengurangi dampak negatif kendaraan konvensional terhadap lingkungan, ” ungkapnya.
Acara ini bertujuan mempertemukan pihak-pihak terkait dari pemerintah, industri, dan akademisi untuk membahas pengembangan teknologi dan potensi energi hidrogen.
Dalam acara yang dihadiri oleh para pemangku kepentingan utama di bidang energi ini, tim yang dibimbing Prof. Dr. Eng. Ir. Denny Widhiyanuriyawan, ST., MT., IPM memaparkan hasil riset terbarunya dalam pengembangan mobil prototipe berbahan bakar hidrogen dengan menggunakan teknologi sel bahan bakar proton exchange membrane (PEMFC).
Mobil tersebut merupakan hasil inovasi yang revolusioner, karena tidak menghasilkan emisi berbahaya selama proses penggunaan.
“Saat ini, kekhawatiran akan dampak lingkungan yang ditimbulkan kendaraan konvensional semakin meningkat. Oleh karena itu, kami memandang pentingnya memperkenalkan teknologi berkelanjutan seperti kendaraan berbahan bakar hidrogen, ” katanya menambahkan.
Kendaraan berbahan bakar hidrogen dengan teknologi PEMFC memiliki keunggulan utama dalam hal pengurangan emisi. Proses reaksi antara hidrogen dan oksigen di dalam sel bahan bakar menghasilkan energi listrik, dengan produk sampingan berupa air murni sebagai satu-satunya hasil reaksi. Ini menjadikan kendaraan berbahan bakar hidrogen sebagai solusi potensial untuk mengatasi masalah polusi udara yang dihasilkan oleh kendaraan konvensional.
Riset Tim Apatte62 Brawijaya dalam pengembangan mobil prototipe berbahan bakar hidrogen telah mencapai kemajuan signifikan. Mereka telah berhasil mengintegrasikan sistem PEMFC ke dalam kendaraan, yang memungkinkan penggunaan energi hidrogen sebagai sumber daya utama untuk menghasilkan tenaga yang diperlukan. (apatte62/siti-rahma)